Banjir bandang di Wasior
JAYAPURA - Banjir bandang meluluhlantakan Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Ratusan rumah warga dan fasilitas umum kota rusak parah akibat terjangan air bah kemarin pagi.
Banjir bandang setinggi tiga meter menerjang Kota Wasior sekira pukul 07.00 WIT langsung meratakan pemukiman warga. Hingga saat ini dilaporkan ada 15 warga tewas akibat musibah ini.
"Tadi (kemarin) pagi kami semua sangat panik, karena kejadiannya masih pagi sekali. Warga juga saat itu baru memulai aktivitasnya, sehingga semua terlihat panik saat banjir bandang datang," kata Nuny warga setempat saat dihubungi okezone, Senin, (4/10/2010).
Bahkan, derasnya aliran air membuat beberapa motor yang terparkir tersangkut di atas genting rumah warga. Tak hanya itu, pesawat Susi Air yang biasa melayani rute lokal ikut rusak saat berada di landasan pacu Bandara Manokwari.
Saat ini ribuan warga Wasior tengah dievakuasi ke tempat yang terbebas dari genangan air. Namun, bantuan untuk kebutuhan pokok masih minim.
Korban tewas banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat terus bertambah. Hingga Jumat pagi (8/10), jumlah ditemukan sebanyak 110 tewas dan 450 lainnya hilang.
“Ini data terbaru dari banjir bandang Wasior,” kata Pitsaw Amafnini, Koordinator Jaringan Sosial dan Lingkungan (Jasoil) Tanah Papua. Pemerintah Teluk Wondama pagi ini direncanakan akan mendata bangunan yang rusak serta melanjutkan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
bau busuk mulai menyengat di lokasi bencana Distrik Wasior, Papua Barat. Petugas Palang Merah Indonesia mulai melakukan penyemprotan desinfektan untuk mengurangi bau dan mencegah penyakit.
Pencarian masih terkendala banyaknya pohon tumbang, sisa puing bangunan serta hampir semua wilayah tergenang lumpur. “Kita ada meminta bantuan alat berat dari Manokwari, mudah-mudahan kalau sudah ada secepatnya, bisa digunakan membersihkan sisa bangunan dan pepohonan,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Teluk Wondama, Silas Kapissa. Sementara itu di Manokwari, Papua Barat, jumlah pengungsi yang diberangkat dari Teluk Wondama diperkirakan mencapai kurang lebih 4 ribu jiwa. Ratusan diantaranya masih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun Kodim setempat.
Pemerintah Daerah Teluk Wondama mengerahkan empat kapal untuk mengangkut para pengungsi, yakni KM Gracelia, KM Papua III, KRI Kalakay dan KM Delta Mas II. “Jumlah warga di Wasior sudah mulai berkurang, lebih banyak saat ini diungsikan ke Nabire dan Manokwari,” kata Piter Lambey, Asisten I Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar