mencari artikel

Rabu, 15 Desember 2010

Gunung Bromo Meletus Hari Ini

Pemerintah Provinsi Jawa Timur minta masyarakat yang berada di sekitar Gunung Bromo tidak panik terkait terjadinya letusan kecil yang terjadi di Gunung itu pada pukul 17.22.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sahrul Arifin mengatakan, apapun yang terjadi masyarakat harus mendengarkan komando dari pemerintah setempat. “Kalau diminta mengungsi harus langsung mengungsi, kalau memang masih aman ya jangan panik,” kata Sahrul kepada Tempo (26/11).
Meski harus diwaspadai, namun letusan yang terjadi sore tadi menurut dia masih belum membahayakan. Apalagi hingga saat ini pemerintah juga belum mendapatkan instruksi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Informasi yang didapat BPBD, letusan yang terjadi sore tadi masih berupa abu dengan ketinggian sekitar 900 meter dengan arah semburan ke barat daya.
Jika memang harus evakuasi, BPBD telah menyiapkan puluhan truk serta 500 relawan yang siap membantu warga mengungsi kebeberapa tempat yang telah disiapkan.
Pemerintah sendiri setidaknya telah menetapkan sebanyak 20 lokasi pengungsian di antaranya di SMAN 1 Sukapura, SDN 1 Sukapura, Balai Desa Sukapura, Pasar serta Aula Kecamatan Sukapura.
Pemerintah setidaknya juga telah memiliki beberapa rencana di antaranya jika radius bahaya Bromo ditingkatkan dari tiga kilometer ke enam kilometer maka sebanyak 399 jiwa warga yang berada di wilayah itu akan diungsikan.
Jika zona bertambah menjadi lebih dari enam kilometer maka akan sebanyak 2.800 jiwa akan diungsikan dan jika radius terus meningkat hingga 10 kilometer maka ada sekitar enam ribu jiwa yang harus diungsikan.
Warga ring pertama yang akan diungsikan merupakan warga di lima desa yaitu Ngadisari, Jetak, Wonoroto, Wonokerto dan Ngadas. Ke-lima desa ini memang berada di radius antara enam sampai sepuluh kilometer dari puncak bromo.

Status Gunung Bromo Siaga

tatus Gunung Bromo menjadi Awas karena gunung Bromo mengeluarkan gas belerang yang mengandung racun. Surabaya – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim meminta masyarakat, untuk menjauhi kawasan lautan pasir yang berada pada radius 3 km dari puncak Gunung Bromo.
Himbauan dilontarkan karena Bromo mengeluarkan gas belerang yang mengandung racun. Sementara pukul 16.30 WIB sore tadi, status gunung tersebut menjadi “Awas!”.
“Lautan pasir harus steril dari manusia, karena asap belerang yang keluar dari kawah Bromo membahayakan,” tegas Kabid Geologi Dinas ESDM Provinsi Jatim Supardan kepada beritajatim.com, Selasa (23/11/2010) malam.
Meski status Bromo telah menyamai Merapi, pihaknya belum memerintahkan masyarakat sekitar lereng Bromo untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
Untuk Gunung Bromo, Pemprov Jatim juga telah menetapkan zona berbahaya di radius 1 Km dari puncak kawah. “Bromo itu bahayanya karena keluar gas belerang yang sangat menyengat dan membahayakan,” kata Gubernur Jatim Soekarwo beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim Siswanto menambahkan, untuk dana bencana, Jatim telah menyiapkan anggaran dana sebesar Rp 50 miliar dan dana tambahan Rp 2,5 miliar.
Pihaknya telah menggeser posko dan relawan taruna siaga bencana Jatim di Merapi ke Bromo. Siswanto saat ini dalam perjalanan menuju ke Bromo setelah diperintah Gubernur Jatim Soekarwo.
Dinas ESDM Jatim jauh-jauh hari telah memberikan imbauan kepada Pemkab Probolinggo, masyarakat sekitar dan wisatawan agar tidak melakukan pendakian atau mendekati kawah Bromo dalam radius 3 km dari pusat kawah.
Sementara itu, Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim Gunarto mengaku hingga malam ini belum ada langkah yang dilakukan pemprov, terkait status Awas pada Bromo. “Belum ada arahan dan petunjuk dari pak gubernur hingga malam ini,” pungkasnya.

Banjir Lahar Dingin Merapi masih Mengancam

Pemerintah Kota Yogyakarta hingga saat ini belum mengetahui berapa besar kerugian yang diderita oleh warga akibat banjir lahar dingin yang melanda Kota Yogyakarta, khususnya warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Kali Code. Kali ini berhulu di Gunung Merapi.
“Kami juga belum mendapatkan laporan secara pasti korban jiwa baik sakit atau meninggal akibat sungai Code meluap,” kata Haryadi Suyuti, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Senin malam 29 November 2010.

Meski belum mendapatkan laporan secara pasti besaran kerugian dan juga korban manusia, namun Pemkot Yogyakarta sudah menyiagakan segala kebutuhan, terutama untuk kesehatan dan suplai bahan makanan bagi warga yang rumahnya sempat digenangi air.

“Petugas juga tengah melakukan pendataan kondisi fisik jembatan yang dikhawatirkan fondasinya retak akibat terjangan banjir lahan,” terangnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka antisipasi dini bahaya banjir lahar dingin juga telah menetapkan 94 titik kumpul bagi warga kota guna mengantisipasi terjadinya banjir lahar. Ada sekitar 13.000 penduduk yang tinggal di bantaran kali. Kesiapan lokasi evakuasi meliputi 66 RW di 15 kelurahan yang berada di delapan kecamatan.

“Lokasi titik kumpul itu ditentukan oleh warga setempat untuk memudahkan mereka mencari tempat aman terdekat.”

Senin, 01 November 2010

Banjir bandang di Wasior

http://www.mediaindonesia.com/spaw/uploads/images/article/image/20101007_055959_waior2.jpgJAYAPURA - Banjir bandang meluluhlantakan Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Ratusan rumah warga dan fasilitas umum kota rusak parah akibat terjangan air bah kemarin pagi.

Banjir bandang setinggi tiga meter menerjang Kota Wasior sekira pukul 07.00 WIT langsung meratakan pemukiman warga. Hingga saat ini dilaporkan ada 15 warga tewas akibat musibah ini.

"Tadi (kemarin) pagi kami semua sangat panik, karena kejadiannya masih pagi sekali. Warga juga saat itu baru memulai aktivitasnya, sehingga semua terlihat panik saat banjir bandang datang," kata Nuny warga setempat saat dihubungi okezone, Senin, (4/10/2010).

Bahkan, derasnya aliran air membuat beberapa motor yang terparkir tersangkut di atas genting rumah warga. Tak hanya itu, pesawat Susi Air yang biasa melayani rute lokal ikut rusak saat berada di landasan pacu Bandara Manokwari.

Saat ini ribuan warga Wasior tengah dievakuasi ke tempat yang terbebas dari genangan air. Namun, bantuan untuk kebutuhan pokok masih minim.
Korban tewas banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat terus bertambah. Hingga Jumat pagi (8/10), jumlah ditemukan sebanyak 110 tewas dan 450 lainnya hilang. 
“Ini data terbaru dari banjir bandang Wasior,” kata Pitsaw Amafnini, Koordinator Jaringan Sosial dan Lingkungan (Jasoil) Tanah Papua. Pemerintah Teluk Wondama pagi ini direncanakan akan mendata bangunan yang rusak serta melanjutkan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
bau busuk mulai menyengat di lokasi bencana Distrik Wasior, Papua Barat. Petugas Palang Merah Indonesia mulai melakukan penyemprotan desinfektan untuk mengurangi bau dan mencegah penyakit.   
Pencarian masih terkendala banyaknya pohon tumbang, sisa puing bangunan serta hampir semua wilayah tergenang lumpur. “Kita ada meminta bantuan alat berat dari Manokwari, mudah-mudahan kalau sudah ada secepatnya, bisa digunakan membersihkan sisa bangunan dan pepohonan,” kata Kepala Bappeda Kabupaten Teluk Wondama, Silas Kapissa. Sementara itu di Manokwari, Papua Barat, jumlah pengungsi yang diberangkat dari Teluk Wondama diperkirakan mencapai kurang lebih 4 ribu jiwa. Ratusan diantaranya masih menempati tenda-tenda darurat yang dibangun Kodim setempat.  
Pemerintah Daerah Teluk Wondama mengerahkan empat kapal untuk mengangkut para pengungsi, yakni KM Gracelia, KM Papua III, KRI Kalakay dan KM Delta Mas II. “Jumlah warga di Wasior sudah mulai berkurang, lebih banyak saat ini diungsikan ke Nabire dan Manokwari,” kata Piter Lambey, Asisten I Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama.
 

Meluapnya Sungai Citarum

 Ribuan rumah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu malam terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cikeruh, Citarik, Sungai Citarum serta sejumlah anak sungai. Wartawan ANTARA dari lokasi melaporkan, banjir dengan kedalaman antara 2,5 sampai 3 meter itu terjadi setelah hujan deras sejak pukul 14.00 WIB hingga senja hari.

Selain merendam rumah penduduk banjir juga menghanyutkan sebagian perabotan rumah tangga. Jalan Raya Rancaekek-Majalaya terisolir sejak pukul 15.00 WIB hingga malam karena tertutup lumpur sehingga menimbulkan antrean panjang kendaraan di Pasar Dangdeur Rancaekek.

Sebagian besar kendaraan memilih berbelok arah untuk mencari jalan alternatif. Bahkan sebuah truk diesel sempat terjebak hingga bagian depannya tertutup air di tengah Jalan Raya tersebut. Genangan banjir juga nampak di depan Masjid Besar Rancaekek, kendati tak sampai masuk dalam masjid. Air di bagian depan masjid mencapai kedalaman 1 meter.

Jalan Talun di Desa Jelegong, jalur alternatif macet total akibat membeludaknya kendaraan menuju jalan desa itu. Di perumahan warga, banjir terparah terjadi di Kampung Buahdua Desa Rancaekek Wetan, Kampung Kaum, Kampung Bojongpulus dan Kampung Walini, Desa Bojongloa.

"Air naik sangat cepat. Saya sedang di Kota Bandung saat peristiwa terjadi, keluarga meminta saya cepat pulang karena air yang masuk ke rumah sudah mencapai satu meter," ujar Asep (37), warga Kampung Kaum RT 01/RW 05 Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek.

Warga menduga banjir sehebat ini akibat jebolnya salah satu tanggul sungai. "Pasti ada bendungan sungai yang jebol," ujar Endang (68), warga Kampung Buahdua, Desa Rancaekek Wetan. Perkampungan penduduk yang terendam banjir merupakan daerah langganan banjir, dan diperkirakan banjir kali ini melanda delapan desa, yakni Desa Bojongloa, Rancaekek Wetan, Rancaekek Kulon, Linggar, Sukamulya, Haurpugur, Bojongsalam, dan Desa Cangkuang.

Keterangan dari Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Politik (Kesbang Linmas Pol) Kabupaten Bandung, bupati setempat H Obar Sobarna, sekitar pukul 20.00 WIB, berangkat ke lokasi banjir. "Pak bupati sudah berangkat ke sana, untuk meninjau lokasi banjir," kata Kepala Kantor Kesbang Linmas Pol, Kabupaten Bandung, Sutarno Yono.(AYB)

Jumat, 29 Oktober 2010

Gunung Merapi di Yogyakarta

 Merapi
Ketinggian2.968 m (9.737 kaki)
DaftarRibu
Lokasi
LokasiKlaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah), Sleman (DI Yogyakarta)
Koordinat7°32'30" LS 110°26'30" BT
Geologi
Jenisstratovolcano
Letusan terakhir2010
Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban puluhan jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus.

Status Terkini

2006

Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan.

Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.
1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan abu ini. [1]
8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi

2010
20 September, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada oleh BPPTK Yogyakarta. 21 Oktober, Status berubah menjadi Siaga pada pukul 18.00 WIB. 25 Oktober, BPPTK Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi menjadi Awas pada pukul 06.00 WIB. 26 Oktober, Gunung Merapi memasuki tahap erupsi. Menurut laporan BPPTKA, letusan terjadi sekitar pukul 17.02 WIB. Sedikitnya terjadi hingga tiga kali letusan. Letusan diiringi keluarnya awan panas setinggi 1,5 meter yang mengarah ke Kaliadem, Kepuharjo. Letusan ini menyemburkan material vulkanik setinggi kurang lebih 1,5 km.[3] 27 Oktober 2010 Gunung Merapi pun meletus. Dari sekian lama penelitian gunung teraktif di dunia ini pun meletus.

Menurut sumber berita dari VIVA News
Gunung Merapi muntah. Pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 Waktu Indonesia Barat, gunung teraktif di dunia itu meletus -- memuntahkan lahar dan awan panas 'wedus gembel'.
Lereng Merapi bagian Selatan jadi yang paling parah. Dusun Kinahrejo, Cangkringan, Sleman luluh lantak. Itu adalah lokasi tempat tinggal juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.
Belasan jenazah ditemukan di Kinahrejo, salah satunya rekan kami, redaktur VIVAnews, Yuniawan Nugroho yang kembali naik ke atas gunung  demi membujuk Mbah Maridjan turun.
Belakangan, jenazah Mbah Maridjan ditemukan, Rabu pagi, 27 Oktober 2010 pukul 05.00 WIB. Dia ditemukan tewas dalam posisi bersujud. Korban tewas akibat letusan Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta, Rabu (27/10), mencapai 29 orang dan korban yang dirawat sebanyak 60 orang.

Kamis, 28 Oktober 2010

Bencana Alam Mentawai

MENTAWAI TSUNAMI
Jumlah korban di Mentawai capai 408 orang
PADANG. Jumlah korban meninggal atas peristwa tsunami di Mentawai hingga pukul 11.00 WIB pada hari Jumat (29/10) pada dalam peristiwa tsunami di Mentawai terus bertambah. Data yang di himpun Koordinator Pusat Pengendalian Oprerasional Kesiagaan Bencana Sumatera Barat, jumlah korban bertambah menjadi mencapai 408 jiwa.

Jumlah orang hilang tercatat sebanyak 3O3 orang dan masih di dalam pencarian, korban luka berat sebanyak 270 orang dan luka ringan 142 orang. Sementara korban mengungsi tercatat sebanyak 12.865 jiwa.

Korban terbanyak ditemukan di Pagai Utara sebanyak 204 orang, Pagai Selatan 154 orang, Sipora 41 orang dan di Sikakap sebanyak 9 orang. Sementara luka berat banyak ditemukan di Pagai Selatan sebanyak 120 orang, di Pagai Utara sebanyak 105 orang, di Sipora sebanyak 45 orang.

Yosep Sarokdok, Koordinator Lumbung Darma menjelaskan, mereka masih kesulitan menjangkau Pagai Selatan untuk melakukan evakuasi korban selamat atau melakukan pencarian korban. "Dusun Maonai dan Desa Bulasak sulit kami tembus karena tidak ada speed boat," kata Yosep di Padang.

Sementara posko-posko pengungsi yang ada di Sikakap maupin di Pagai Selatan dan Pagai Utara kesulitan mendapatkan obat-obatan. Menurut Yosep, jumlah paramedis juga terbatas. "Relawan yang datang kami harapkan adalah paramedis dan juga obat-obatan," terang Yosep.